
Setelah taksinya berhenti, Pak sopir mengatakan kepada penumpangnya, ‘Pak, lain kali jangan tepuk bahu saya, sungguh pak, saya terkejut.’ Kata Pak Sopir dengan wajah pucat.
‘Memangnya kenapa Mas?’ tanya penumpangnya.
‘Masalahnya saya baru malam ini jadi sopir taksi,’jawab Pak Sopir Taksi.
‘Memangnya sebelumnya kerja dimana Mas?’ tanya penumpangnya kembali.
‘Sebelumnya saya sepuluh tahun sebagai sopir mobil jenazah Pak..’ Jawab Pak Sopir Taksi yang masih nampak ketakutan.
Begitulah kebiasaan membentuk kepribadian seseorang. Kebiasaan yang baik akan membuat hidup kita menjadi indah. Demikian halnya kebiasaan yang buruk akan membuat hidup kita menjadi penuh ketakutan. Membiasaan dalam perbuatan baik selain membawa ketentraman hati, kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidup kita.
Pembiasaan adalah salah satu cara untuk mendidik diri kita dan juga mendidik anak-anak kita. Begitulah kami, di Rumah Amalia membiasakan anak-anak Amalia berlatih sabar dan sholat agar senantiasa berpikir positif, bertutur yang baik sehingga melahirkan tingkah laku yang penuh cinta dan kasih sayang bagi sesamanya. Hal yang paling utama menanamkan ketakqwaan kepada Alah SWT Subhanahu Wa Ta'ala sejak dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar